Kemenangan, Hanya Perlu Kesabaran Sejenak!
(Belajar dari Demonstran Ikhwanul Muslimin)
By: Nandang Burhanudin
*****
Dalam keadaan menjadi objek penindasan yang masif, terstruktur, dan
deras bertubi-tubi. Di medan juang, diserang-dikepung-dilempari kaum
Kristen dan aparat. Di media, dituduh menebar bohong-transaksi
seks-hingga teroris. Di medan dakwah, dituduh "menjual agama",
antisyariat, hingga digunting dalam lipatan oleh kaum Salafy proSaudi.
Saat himpitan bertubi itu, kita menemukan oase keimanan dari jamaah
Ikhwanul Muslimin, yang 60 tahun berjibaku melawan
penindasan-pembonsaian-hingga pembunuhan.
Tulisan karya muslimah Ikhwanul Muslimin 'Izzat Mukhtar, sangat menenangkan dan memancarkan aura optimisme. Judul tulisan itu adalah; "Innaman Nashru Shabrun Saa'ah" (Kemenangan/Pertolongan Allah Hanya Perlu Kesabaran Sejenak).
Berikut isi tulisannya:
"Kita seringkali menasihati Ikhwan di Palestina dan Syiria yang tengah dirundung suasana nestapa. Namun, iradah Allah menghendaki kita untuk belajar langsung dari proses aksi nyata. Bahwa pertolongan Allah hanya perlu kesabaran sejenak. Sejenak kita bersimpuh merendahkan jiwa kita di hadapan Allah, Rabb kita.
Sejenak kita larut dalam lapar dahaga di tengah terik matahari yang membakar, dalam keadaan berpuasa, hingga saat itu kita mampu mempersempit sel-sel ruang gerak syetan.
Sejenak kita lelehkan semua dosa-dosa dan gugurkan kesalahan-kesalahan kita, seiring dengan bercak-bercak darah yang tercecer saat rukuk dan sujud.
Sejenak kita cucurkan airmata dalam isak tangis ketakutan kepada Allah, di saat kedua mata kita tak pernah lelah terjaga dalam perjuangan di jalan-Nya.
Sejenak kita lejitkan diri dan luhurkan jiwa dalam sebenar-benar tawakal. Jangan biarkan diri terkecoh melihat kemenangan dari segi sebab semata, namun melupakan Allah Maha Penyebab segala hal.
Sejenak pejuang Al-Haq kembali belajar dari kesalahan di masa lalu, untuk kemudian mengubah nahkoda.
Sejenak pejuang Al-Haq akan melihat topeng-topeng kebatilan terkuak. Maka tak akan ada lagi yang tersisa pejuang imitasi, pendusta, ahli retorika, dan bermuka dua dalam shaf perjuangan kita.
Sejenak pejuang Al-Haq akan diperlihatkan, ketika kebatilan mencapai titik puncaknya, maka akan terungkap seluruh aurat, kebusukan, dan aib, hingga tidak ada yang tersisa di belakang kebatilan selain kaum munafik.
Sejenak pejuang Al-Haq akan merasakan kesempitan di atas kesempitan, hingga hati seakan mendekati tenggorokan, dan di saat itu kita sadar hanya Allah tempat mengadu.
Sejenak kita teguhkan agar jiwa-jiwa kita selalu menganggap sama antara kematian dan kehidupan, antara syahid dan kemenangan, dan kita dorong untuk mencium bau surga.
Itulah saat-saat yang ditunggu, waktu sejenak yang dinanti. Hujamkanlah ia dalam diri kita. Hanya sejenak saja kita akan meraih pertolongan Rabbani, dimana kita tak akan pernah kalah setelahnya sama sekali.
Bandung; Adzan Maghrib, 6/07/13
0 komentar:
Posting Komentar