Selasa, 16 April 2013

Gugatan Efendi Simbolon senasib dengan Rieke, Ditolak MK

Islamedia - Sore hari ini Mahkamah Konstitusi akhirnya mengeluarkan putusan tentang gugatan Pilkada Sumatera Utara oleh Effendi Simbolon dan pasangan lainnnya yaitu Gus Irawan Pasaribu.

Dalam situsnya www.mahkamahkonstitusi.go.id menyebutkan, hasil putusan MK tentang Perselisihan hasil Pilkada Sumatera Utara 15 April 2013 jam 14.00 WIB. Amar Putusan: menolak permohonan pemohon untuk seluruhnya (hal. 482).

Dengan ditetapkannya keputusan MK ini bahwa MENOLAK permohonan pemohon atas pilkada Sumatera Utara maka yang memenangkan pilkada Sumatera Utara adalah pasangan Gatot Pujo Nugroho dan Tengku Erry Nuradi atau biasa disebut dengan pasangan GANTENG. [im/ismed]
Read more »

PKS: Bentuk Lembaga Pelaksana UN Independen

JAKARTA - Anggota Komisi X dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Ahmad Zainuddin, menyayangkan tertundanya pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2013 di 11 Provinsi. Ia menilai persoalan UN ini selalu terjadi setiap tahunnya sehingga perlu dibuat sebuah lembaga independen yang menyelenggarakan ujian tersebut. Ia mencontohkan, beberapa negara memiliki badan khusus (exam board) yang melaksanakan ujian di masing-masing wilayah, baik dari sisi pelaksanaan maupun hasil penilaian.
Zainuddin menambahkan, di Amerika maupun India, ujian tidak dilakukan secara nasional karena dianggap tidak adil bagi siswa minoritas. Setiap negara bagian memiliki standar yang berbeda. "Mereka melakukan ujian untuk wilayah masing-masing yang disebut exit exam. Dengan demikian dari tingkat kesiapan pelaksanaan ujian bagi siswa pun lebih baik," ujar Zainuddin dalam siaran pers yang diterima, Senin (15/4/2013).
Zainuddin meminta agar pemerintah mau mengatur ulang sistem ujian nasional bagi siswa. Pasalnya, sebanyak 33 provinsi memiliki standar mutu yang berbeda. "Hal ini sangat dimungkinkan penerapan ujian dapat dilaksanakan pada tiap daerah. Adapun teknis pelaksananya dapat dilakukan oleh lembaga Independen yang dapat diawasi oleh pemerintah dan DPR", kata Zainuddin.
Menurut Zainuddin, penundaan ini seharusnya tidak perlu terjadi jika pemerintah benar-benar serius dalam mengatur mekanisme persiapan teknis berupa bahan pendukung, percetakan soal, pengepakan soal dan distribusi materi ujian.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengumumkan penundaan jadwal ujian nasional (UN) 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia pada jenjang SMA/MA/SMALB/SMK dan Paket C di 11 provinsi. Provinsi yang mengalami pergeseran jadwal UN tersebut adalah Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Jumlah siswa di 11 provinsi tersebut sebanyak 1,1 juta orang di 3.601 SMA/MA dan 1.508 SMK. Mendikbud M Nuh mengemukakan, untuk mencetak materi UN kali ini, Kemdikbud menunjuk 6 percetakan. Dari keenam percetakan itu, lima di antaranya sudah siap, sedangkan satu percetakan, yaitu PT Ghalia Printing Indonesia yang tugasnya menyebarkan soal ke Indonesia tengah sedang berusaha sekuat tenaga.
Kemdikbud sudah bekerja hingga dini hari untuk membantu percetakan tersebut. Namun, upaya tersebut masih belum berhasil sehingga diputuskan pelaksanaan UN di 11 provinsi baru bisa dilaksanakan pada 18 April 2013. (KOMPAS.com)
Read more »

Pendukung Gusdur: Bravo PKS !!

Acungi Jempol, Menteri Gus Dur Berharap Partai Lain Ikuti Langkah PKS 

Di tengah-tengah krisis kepercayaan publik terhadap parpol dan DPR, salah satu respon yang paling tepat adalah melalui peningkatan kualitas anggota Parlemen. Hal ini tidak mungkin dilakukan dengan hanya menyesaki gedung DPR dengan artis-artis dan selebriti.
Karena itu, dalam penilaian pengamat politik senior AS Hikam, keputusan PKS memprioritaskan kader ketimbang artis untuk diusulkan menjadi caleg Pemilu 2014 adalah sebuah kebijakan dan strategi yang sangat tepat.
"Langkah PKS sama sekali bukan anti-artis atau anti-selebriti, tetapi menempatkan sesuatu pada proporsinya," jelas Hikam (Senin, 15/4).
Selama ini parpol-parpol telah melakukan kesalahan serius dengan menyamakan popularitas dengan kapasitas. Bagaimana mungkin seorang artis atau selebriti yang masih 'gres' harus berdebat dengan Pemerintah tenetang masalah strategi pertahanan negara di Komisi I DPR.
"Artis-artis  dan selebriti berhak jadi anggota DPR, tetapi mereka harus melalui proses-proses 2 kaderisasi, training, dan punya pengalaman politik yang cukup sebelum menjadi anggota Parlemen," ungkap akademisi President University ini.
"Dan saya yakin artis-artis pun punya potensi yang sama dengan siapapun. PKS harus diacungi jempol dengan kebijakan mengutamakan kadernya untuk caleg ini, dan semoga parpol lain mengikuti langkah ini. Bravo PKS!" cetus Menristek era Gus Dur ini. [zul]

*http://www.rmol.co/read/2013/04/15/106379/Acungi-Jempol,-Menteri-Gus-Dur-Berharap-Partai-Lain-Ikuti-Langkah-PKS
Read more »

Minggu, 14 April 2013

Label : Perang Gerilya di Ranah Media ala PKS


Perang Gerilya di Ranah Media ala PKS

“The strategy and tactics of guerrilla warfare tend to involve the use of a small, mobile force against a large, unwieldy one“

Vietnam vs AS -> 1-0

Vietnam sukses memberikan perlawanan kepada AS. Tidak sedikit sejarawan yang mengatakan perang vietnam adalah kemenangan bagi laskar Vietcong dan kekalahan bagi militer AS - bahkan terbesar dalam sejarah peperangan mereka. Catatan penting bagi kemenangan itu adalah pasukan Vietcong sukses menerapkan strategi perang gerilya yang mereka pelajari dari buku Fundamentals of Guerilla Warfare (Pokok-pokok Perang Gerilya), karangan Jendral AH. Nasution.
Vietnam memang tidak punya pilihan lain. Selain jumlah personil yang terbatas, minim dan sederhananya peralatan tempur membuat mereka tidak mungkin ‘head to head‘ dalam menghadapi kekuatan raksasa militer AS dan sekutu-sekutunya yang baru saja memenangkan Perang Dunia 2. Dengan memanfaatkan penguasaan atas kondisi demografi dan geografi Vietcong melakukan gerilya, membuat tentara AS seperti menghadapi pasukan hantu.
Keluar masuk hutan; menyergap di malam hari; menyamar menjadi rakyat biasa; melukai bukan membunuh (strategi 1-3, lukai 1 orang, 2 orang akan menjadi sibuk untuk mengusung). Serangan melalui kelompok-kelompok kecil terus menerus dilakukan dan terorganisir dengan rapi. Militer AS dilanda jenuh, frustasi, demoralisasi dan tidak berhasrat melanjutkan pertempuran.
Carrefour vs Indomaret -> 1-1
Sekitar 6 atau 7 tahun yang lalu, pemain-pemain bisnis retail dikejutkan dengan kehadiran Carrefour yang merampok pasar mereka dan menyebabkan kegoncangan usaha. Yuki, Macan, Makro, Hero yang terlihat sangat mapan harus gulung tikar karena customer mereka beralih ke Carrefour yang hadir menawarkan konsep bisnis retail ‘RAKSASA’. Lengkap, BESAR dan murah.
Carrefour sukses mencaplok pasar retail yang beragam. Tua, muda, kaya, menengah, Unsegmented. Berbagai cara coba dilakukan; rebranding-repositioning; tetapi pemain-pemain lama hanya bisa gigit jari, menyaksikan kasir-kasir mereka semakin sepi dan akhirnya harus ditutup. Perang ‘head to head‘ dengan Carrefour berarti mati.
Sampai kemudian hadirlah Indomaret…
Indomaret nampaknya paham betul, bahwa perang melawan Carrefour ibarat perang Vietnam. David dan Goliath. Maka menghadapi raksasa ini tidak bisa perang tanding satu lawan satu. Maka Indomaret melakukan perang gerilya. Mereka menciptakan puluhan, ratusan bahkan ribuan gerai Indomaret kecil. Ya.. kecil, 2 atau 3 ruko, disulap menjadi 1 gerai Indomaret. Tetapi ada dimana-mana. Dikendalikan dan diorganisir dengan ketat dan rapi. Hasilnya… gerai-gerai kecil Indomaret sukses mengimbangi raksasa Carrefour dan masih bertahan hingga kini. Skor masih remis.
Strategi media PKS (PKS vs …. -> .. - ..)
PKS nampaknya cukup jeli melihat situasi. Menilik 2 contoh di atas, PKS sadar; di satu sisi melawan raksasa media semacam TV One, Metro TV, MNC Group, Trans Corp + detik.com tidak mungkin ‘head to head‘ karena mereka akan kalah, di sisi lain PKS butuh media untuk memberitakan aksi-aksinya atau mengcounter berita negatif dari media lain. Apa yang dilakukan PKS?
Ya… PKS melakukan Perang Gerilya Media.
PKS punya kader-kader muda yang cukup melek teknologi karena secara usia memang mereka besar di era ini. Mereka hidupkan media-media online atas nama PKS baik itu level Pusat, Wilayah sampai Kecamatan. Yang paling dikenal adalah pkspiyungan.org, pks.or.id, pkssumut.or.id, dan ratusan situs-situs PKS lainnya. Belum lagi media-media islam yang terlihat pro PKS seperti dakwatuna.com, islamedia.web.id, dan masih banyak situs-situs bertema umum yang punya pengunjung/pembaca cukup banyak. Seperti piyungan.org yang menampilkan jumlah viewernya yang mencapai 18jt dan terus bergerak setiap hari.
Serbuan situs-situs kecil ini ibarat serbuan Vietcong kepada tentara AS atau Indomaret kepada Carrefour. Banyak tapi kecil-kecil, membingungkan, cukup survival.
Belum lagi sebagaimana dikatakan Fahri Hamzah di acara Mata Najwa (Metro TV, 10/04/2013), sebanyak 500ribu kader PKS di minta buat akun di sosial media, baik itu facebook maupun twitter. Sehingga penyebaran informasi bisa sangat massif. Pidato Presiden PKS Anis Matta di Medan, misalnya langsung diposting di tiap-tiap situs PKS, lalu disebar oleh akun-akun kader mereka. Jika 10% saja dari kader PKS punya friend atau follower sebanyak 4000, maka akan ada potensi penyebaran informasi ke 200jt akun. Tidak ada media besar yang bisa diandalkan PKS, tetapi dengan metode guerilla warfare atau ‘keroyokan’ begini, PKS cukup sukses melakukan penyebaran informasi atau counter opini atas media-media besar.
Contoh ketika Tempo memberitakan dugaan korupsi Aher terhadap dana Bank Jabar, tim sosial media PKS rame-rame memberitakan puluhan prestasi Aher. Contoh lain ketika ada isu LHI mengirim SMS dari penjara, kader PKS dengan cepat melakukan klarifikasi melalui twitter, diberitakan oleh situs-situs online PKS dan disebar oleh seluruh kader.
Memang, belum ada riset resmi untuk mengkaji hal ini. Tetapi paling tidak, para kader dan simpatisan PKS cukup well informed terkait dengan perkembangan PKS dengan hanya mengandalkan situs-situs di bawah kendali mereka. Dan selanjutnya mereka melakukan sosialisasi kepada masyarakat atas isu-isu yang berkembang.
Ini agak sulit ditiru oleh Partai lain. Selain karena basis dukungan bukan melalui kader, partai lain umumnya di dominasi oleh kader yang tidak lagi muda. Dan sudah tidak terlalu menikmati riuhnya dunia sosial media.
Lalu akan menjadi berapakah skornya dalam pertempuran ini?

Well, mari kita nantikan.


Razas MS
@razasms on twitter


*http://politik.kompasiana.com/2013/04/11/perang-gerilya-di-ranah-media-ala-pks-545255.html
Read more »

Anis Matta: “Tanpa Cinta, Jangan Harap Keadilan Akan Datang”


Jumat (12/4) kemarin, Gedung Biru Kaltim Post Balikpapan dikunjungi Presiden PKS Anis Matta. Orang nomor satu partai berbasis Islam tersebut, datang bersama pengurus DPP PKS yang sebagian telah menjadi anggota DPR RI. Dalam perbincangan hangat dengan jajaran manajemen Kaltim Post, Anis Matta membeber langkah-langkah penting. Mulai trik menghadapi incumbent dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim, hingga dukungan pengambilalihan Blok Mahakam.
SEJAK pukul 13.30 Wita kemarin, simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah berdatangan ke Gedung Biru Kaltim Post Jalan Soekarno-Hatta Km 3,5 Balikpapan. Sebagian besar perempuan, membawa spanduk bertuliskan “Selamat Datang Presiden PKS Anis Matta, Sang Soekarno Muda”. Tampak sejumlah anak-anak ikut meramaikan.
Mereka tampak setia menunggu, meski “sang idola” baru datang sekira pukul 14.45 Wita. Anis Matta yang didampingi pengurus DPP di antaranya anggota Komisi VII DPR RI Fahri Hamzah, anggota komisi II DPR RI Aus Hidayat Nur (perwakilan Kaltim), juga datang bersama petinggi PKS Kaltim. Di antaranya Ketua DPW PKS Kaltim Masykur Sarmian, dan Ketua DPP PKS Hadi Mulyadi.
Mereka diterima manajemen Kaltim Post Group, yakni Direktur Balikpapan Televisi Sugito, Pemimpin Redaksi (Pemred) Kaltim Post Chrisna Endra, Manajer Halaman 1 Kaltim Post Faroq Zamzami, dan Manajer Pemasaran HM Idris.
Hal pertama yang menjadi pemikiran Anis Matta dalam kunjungannya ke Kaltim, yakni melakukan recovery image. Apalagi, santer terdengar suara PKS menurun setelah Luthfi Hasan Ishak, presiden PKS sebelumnya, dijadikan tersangka oleh KPK dalam kasus impor daging sapi.
“Sama sekali belum ada dampak kasus tersebut. Buktinya kami sudah memenangi Pilkada Jawa Barat dan Sumatera Utara. Jumlah penduduk di dua provinsi ini, sama dengan 25 persen penduduk Indonesia,” ujarnya optimistis.
Mengenai Pilgub Kaltim yang tinggal hitungan bulan, Anis melihat masih ada celah. Saat ini, kondisinya para politikus di Kaltim seakan takut bersaing dengan incumbent, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak. Dia mengingatkan, kondisi ini mirip pilgub Jakarta. Saat itu, Fauzi Bowo yang merupakan incumbent, terus ditampakkan sebagai sosok powerful.
Ternyata, ini memberikan dampak negatif. Masyarakat Jakarta bosan dengan image tersebut, dan ingin ada calon alternatif. Sehingga saat pendaftaran calon di KPU, sampai ada 6 pasangan yang bersaing. Dan akhirnya dimenangkan Joko Widodo, mantan wali kota Solo.
“Fenomena ini menunjukkan, incumbent tak selalu menang. Jokowi buktinya, bukan dari daerah yang lebih besar dari Jakarta, tapi bisa terpilih,” katanya.
Untuk pilgub Kaltim, Anis sepertinya tampak lebih sreg bila calon PKS datang dari internal partai. Namun apakah maju sebagai calon gubernur (cagub) atau calon wakil gubernur (cawagub), dia mengaku menyerahkan semuanya pada pertimbangan DPW PKS.
“Intervensi PKS pusat itu nyaris tidak ada. Meski saya ingin PKS mengincar KT 1 (gubernur), tapi semua saya serahkan ke DPW,” ujarnya.
Ia menegaskan, PKS siap bertarung di pemilihan kepala daerah (pilkada) manapun. Kader partai didorong untuk maju. Menang atau kalah katanya, adalah urusan belakang. Yang pasti PKS teguh menyatakan sikap. Baik itu untuk posisi gubernur, atau orang nomor dua.
Sebagai tokoh PKS yang kerap maju dalam pemilihan kepala daerah di Kaltim, Hadi Mulyadi turut memberikan pandangannya.
Dia secara pribadi, sangat siap maju menjadi calon gubernur. Meski begitu, ia mengaku belum bisa memastikan apakah PKS akan mengusung cagub atau cawagub. Saat ini pihaknya sedang bernegosiasi dengan partai lain.
Sejumlah nama yang sudah masuk radar PKS di antaranya, mantan Pangdam VI Mulawarman Mayjen Subekti, mantan Wali Kota Balikpapan Imdaad Hamid, dan Wakil Gubernur Kaltim Farid Wadjdy. Mereka sudah menjalin komunikasi dengan PKS.
“Semua calon tadi serius ingin maju. Tapi kami belum bisa pastikan siapa yang bakal kami dukung,” ucap Wakil Ketua DPRD Kaltim itu.
Ia menegaskan, akhir Mei mendatang PKS akan mengumumkan cagub atau cawagub yang didukung. Salah satu dari posisi tersebut, diisi kader PKS.
POLITIK CINTA
Meski politisi muda di Indonesia bermunculan, tapi hingga kini belum ada yang mampu memimpin negeri ini. Menurut Anis Matta, itu karena wajah politik kian keras dan berbahaya. Banyak konflik dan intrik. Sehingga membuat pemuda banyak yang terlempar dari panggung politik. Apalagi, saat ini strategi pembunuhan karakter sangat lazim dilakukan.
PKS katanya, harus keluar dari praktik-praktik seperti itu. PKS harus lebih enjoy. Karena itulah, pengurus DPP PKS akan terus mengunjungi daerah-daerah, untuk merubah cara berpikir politik para kadernya.
“Ini waktunya memberikan sentuhan cinta bagi dunia politik,” ucapnya, lantas tersenyum lebar.
Mestinya menurut Anis, cinta juga dibawa dalam praktik peradilan. “Dengan cinta, kejujuran akan datang. Tak akan lagi ada penyelewengan kekuasaan dan tirani. Peradilan akan seadil-adilnya. Kalau cinta sudah hilang, jangan harap keadilan akan datang,” tambahnya.
APBN BAGI RATA
Akhir-akhir ini di Kaltim masalah pemekaran wilayah menjadi isu yang hangat. Beberapa di antaranya, dipicu kegelisahan akibat pembangunan infrastruktur yang tak merata. Salah satunya ancaman Kutai Kartanegara (Kukar) keluar dari Kaltim akibat pembangunan jalan yang tersendat-sendat.
Soal ini, Anis mengaku sangat mendukung pemekaran. Menurutnya, pemekaran itu adalah kunci untuk mempercepat pembangunan daerah.
Menurut mantan Wakil Ketua DPR RI ini, pembangunan di Kaltim begitu lambat. Menurutnya, ini karena Kaltim tidak memiliki koneksi yang baik dengan daerah lain. Contohnya rute penerbangan yang tidak banyak menuju provinsi lainnya di Kalimantan. Ini kata Anis, karena Kalimantan tidak dibangun secara utuh.
Padahal, kata dia, Kalimantan memiliki posisi yang strategis untuk pertumbuhan ekonomi. Karena itu kata Anis, mestinya Kalimantan dijadikan pusat pembangunan tersendiri.
“Kalimantan ini harus dijadikan satu kawasan yang dibangun sekaligus. Banyak hal yang perlu dibangun, tapi harus terintegrasi dalam satu kawasan dulu. Jangan sampai warga Kalbar mau ke Kaltim, harus ke Jakarta dulu,” jelasnya.
Dia lalu mencontohkan Sumatera, yang dibangun secara satu kesatuan. Akhirnya, jalan di Sumatera jauh lebih mulus ketimbang Kaltim. Bahkan sudah dibangun Jalan Trans Sumatera.
BLOK MAHAKAM
Polemik siapa yang bakal mengelola Blok Mahakam pada 2017 mendatang, turut menjadi perhatian PKS. Anis Matta menyebut, PKS punya orang khusus untuk memberikan pandangan soal ini. Dia adalah Fahri Hamzah, anggota Komisi VII DPR RI yang mengurus masalah energi. Fahri yang kemarin menggunakan kemeja lengan pendek, langsung menegaskan bahwa pemerintah mampu mengelola sumur minyak itu. PKS juga mendukung usulan pemerintah Kaltim mengambil alih Blok Mahakam bersama Pertamina.
Jawaban Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik yang mengulur-ulur keputusan, dan menyiratkan bahwa Pertamina tak sanggup, dinilai Fahri tak beralasan. Dia menganalogikan, sejak dulu penambang minyak pribumi bisa menggarap sumur minyak.
“Kalau pemerintah yakin dan serius, berapapun alokasinya (untuk biaya investasi dan eksplorasi) pasti akan dipenuhi APBN,” bebernya.
Anggota tim pengawas bailout Bank Century ini mencontohkan, salah satu perusahaan minyak milik pemerintah Meksiko, sukses mengelola sumur migas di negara Sombrero tersebut. Perusahaan itu menguasai ladang minyak di sana. Karena pemerintah serius, negara pun menyanggupi pendanaannya.
“Konsep pembiayaannya yang penting. Tak ada cerita tak mampu,” sebutnya.
Perbincangan hangat dengan manajemen Kaltim Post ini, akhirnya harus berakhir. Karena sekitar pukul 16.00 Wita, Anis Matta dan rombongan harus bergegas ke Samarinda. Anis sendiri baru saja datang dari Jakarta, setelah makan siang dan berdiskusi dengan jajaran pengurus PKS di Hotel Novotel Balikpapan, Anis langsung ke Gedung Biru Kaltim Post. Rencananya, hingga Minggu (14/4) mendatang, Anis akan blusukan menemui tokoh-tokoh di Kaltim. (rom/far/che2/k1)

*http://www.kaltimpost.co.id/berita/detail/17423/tanpa-cinta-jangan-harap-keadilan-akan-datang.html
Read more »

Gebyar Milad ke-15 PKS | Cinta, Kerja, Harmoni

Gebyar Milad ke-15 PKS

Cinta, Kerja, Harmoni
Kompleks Lawang Sewu, Semarang, 18-20 April 2013

Acara:
- Rapimnas PKS
- Parade Budaya
- Pengajian Umum
- Talkshow Wirausaha
- Talkshow Kartini
- Talkshow Budaya
- Bazar PKS
- Lomba Mewarnai
- Lomba Memasak
- Lomba Jingle PKS
- Lomba Foto via Smartphone

Menghadirkan:
- Anis Matta
- Deddy Mizwar
- Rustriningsih
- Habiburrahman El-Shirazy
- Jazuli Juwaini
- Netty Heryawan
- Anif Sirsaeba
- dll

Info:
http://milad.pksjateng.or.id/
Read more »

Dilahirkan Pemuda, PKS Ingin Ciptakan Tokoh Nasional



Samarinda (13/4) - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bertekad lahirkan tokoh-tokoh baru meski partai ini tidak dilahirkan oleh para tokoh. Didirikan 15 tahun lalu, partai yang awalnya bernama Partai Keadilan (PK) ini merupakan hasil ijtihad politik sejumlah pemuda. Karena itu, dari pemuda, PKS ingin melahirkan tokoh-tokoh nasional baru.
"Tidak seperti partai lain yang dilahirkan oleh para tokoh, PKS adalah partai yang dilahirkan oleh anak-anak muda yang belum dikenal di kancah politik Indonesia pada era reformasi tahun 1998," kata Presiden PKS Muhammad Anis Matta.
Hal itu disampaikan Anis usai makan siang kepada sejumlah wartawan di Samarinda, Kaltim, Sabtu (13/4).
Namun bersama dengan berjalannya waktu, Anis mengatakan PKS melahirkan tokoh-tokoh baru baik karena peran dalam jabatan publik seperti Menteri, Kepala Daerah atau tokoh politik lainnya.
Dalam kesempatan itu, mantan wakil ketua DPR ini juga menyampaikan kans kader PKS di Kaltim yaitu Hadi Mulyadi yang kini menjabat Wakil Ketua DPRD Kaltim, untuk maju sebagai calon gubernur Kaltim periode tahun 2013-2018.
"PKS mengutamakan kader lebih dulu untuk maju di Pilkada, karena itu kita akan dorong Hadi Mulyadi untuk maju di Pilgub Kaltim," tegas Anis.
Ia mengingatkan masyarakat pada nama-nama seperti Ahmad Heryawan, Irwan Prayitno dan Gatot Pujo Nugroho. Ketiganya adalah tokoh politik yang diakui oleh masyarakat Jawa Barat, Sumatera Barat dan Sumatera Utara.
"Tidak mudah memenangkan Pilkada di tiga provinsi tersebut, tapi syukurlah kader PKS diterima dan diakui prestasinya oleh masyarakat," ujar Anis yang mengunjungi Kaltim dalam rangka perayaan Milad PKS ke-15.
Ia meyakini PKS akan masih melahirkan tokoh-tokoh baru yang akan mberikan kontribusi positif bagi bangsa Indonesia.
"Ada 3 provinsi yang sudah dan rencananya akan ajukan kader PKS sebagai cagub, yaitu NTB, Maluku Utara dan Kaltim. Mudah-mudahan masyarakat bisa menerima mereka dengan baik," harap Anis.

Read more »

 

KABAR DPC

KIPRAH KEWANITAAN