dakwatuna.com – Semarang. Ketua
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mendapat kado celana
dalam raksasa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Jawa
Tengah, Kamis (30/5). Hadiah itu sebagai sindiran karena Samad dinilai
tak bernyali membongkar kasus Century dan Hambalang.
Celana dalam terbuat dari MMT itu memiliki panjang sekitar dua meter. KAMMI mengibarkan celana dalam model wanita itu di bundaran eks videotron Jalan Pahlawan pada pukul 09.00 Wib.
Seorang mahasiswa yang didandani mirip Abraham Samad nampak berdiri tegar di tengah puluhan anggota KAMMI. Celana dalam berwarna ungu itu kemudian diserahterimakan kepada Samad yang diapit dua hantu pocong.
Ketua KAMMI Jateng Arief Eka Atmadja mengatakan, KPK seharusnya memprioritaskan pengusutan kasus besar seperti Century dan Hambalang. Tapi yang terjadi, lembaga super body itu justru sibuk mengurus kasus tindak pidana pencucian uang kecil yang melibatkan wanita-wanita. Kalimat ini tiada lain merujuk pada kasus yang melibatkan Ahmad Fathanah dan mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Lutfi Hasan Ishaq (LHI).
“Janji Samad pada saat dilantik menjadi pimpinan KPK bahwa ia akan membongkar Century harus segera ditunaikan,” kata Arief.
KAMMI juga meminta tidak ada diskriminasi perlakuan terhadap tersangka oleh KPK. Fathanah dan LHI yang menjadi tersangka langsung ditahan, sedangkan tersangka kasus korupsi Hambalang, Anas Urbaningrum dan Andi Malarangeng, masih bebas. Keduanya juga wajib ditahan karena berpotensi menghilangkan barang bukti, mengingat luasnya jaringan Anas dan Andi.
KPK juga didesak untuk memperkuat stabilitas, netralitas dan menjauh dari intervensi. Komisioner dan penyidik harus menegakkan kode etik untuk menghindari kebocoran data-data rahasia, suap, dan pelanggaran kode etik lainnya.
Aksi di Jalan Pahlawan itu juga diwarnai flashmob. Anggota KAMMI menirukan gaya “demi tuhan” Arya Wiguna, mantan murid Eyang Subur. Aksi lalu dilanjutkan di depan gerbang Polda Jateng. (as/smc)
Redaktur: Saiful Bahri
Celana dalam terbuat dari MMT itu memiliki panjang sekitar dua meter. KAMMI mengibarkan celana dalam model wanita itu di bundaran eks videotron Jalan Pahlawan pada pukul 09.00 Wib.
Seorang mahasiswa yang didandani mirip Abraham Samad nampak berdiri tegar di tengah puluhan anggota KAMMI. Celana dalam berwarna ungu itu kemudian diserahterimakan kepada Samad yang diapit dua hantu pocong.
Ketua KAMMI Jateng Arief Eka Atmadja mengatakan, KPK seharusnya memprioritaskan pengusutan kasus besar seperti Century dan Hambalang. Tapi yang terjadi, lembaga super body itu justru sibuk mengurus kasus tindak pidana pencucian uang kecil yang melibatkan wanita-wanita. Kalimat ini tiada lain merujuk pada kasus yang melibatkan Ahmad Fathanah dan mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Lutfi Hasan Ishaq (LHI).
“Janji Samad pada saat dilantik menjadi pimpinan KPK bahwa ia akan membongkar Century harus segera ditunaikan,” kata Arief.
KAMMI juga meminta tidak ada diskriminasi perlakuan terhadap tersangka oleh KPK. Fathanah dan LHI yang menjadi tersangka langsung ditahan, sedangkan tersangka kasus korupsi Hambalang, Anas Urbaningrum dan Andi Malarangeng, masih bebas. Keduanya juga wajib ditahan karena berpotensi menghilangkan barang bukti, mengingat luasnya jaringan Anas dan Andi.
KPK juga didesak untuk memperkuat stabilitas, netralitas dan menjauh dari intervensi. Komisioner dan penyidik harus menegakkan kode etik untuk menghindari kebocoran data-data rahasia, suap, dan pelanggaran kode etik lainnya.
Aksi di Jalan Pahlawan itu juga diwarnai flashmob. Anggota KAMMI menirukan gaya “demi tuhan” Arya Wiguna, mantan murid Eyang Subur. Aksi lalu dilanjutkan di depan gerbang Polda Jateng. (as/smc)
0 komentar:
Posting Komentar