Prahara PKS sampai ke Mana?
Nah, itu adalah judul ILC malam tadi. Dari sisi judul saja paling tidak, “ILC” sendiri pun tidak tahu kemana sebenarnya arah kasus LHI.
Jika arah kasus itu tujuannya adalah PKS, PKS sama sekali tidak terlibat
dalam masalah impor daging. Jika arah kasusnya adalah LHI, maka makin
bingung lagi kita memikirkannya. Siapa itu LHI sekarang? pejabat publik
bukan, pemimpin masyarakat juga bukan. Pun dia tidak akan membawa
nyanyian-nyanyian yang akan melibatkan petinggi PKS lainnya. Lantas apa
sebenarnya yang terjadi? Para pakar hukum yang menyampaikan pendapat pun
dengan bahasa yang mudah dimengerti, mengisyaratkan kasus daging ini
sudah selesai, kecuali jika memang KPK memiliki banyak logistik yang
memang hanya KPK saja yang tahu. Aneh.
Bahkan yang bukan pakar hukum pun, seperti Sujiwo Tejo
mengomentari para pakar hukum itu dengan sindirannya yang khas, kalau
memang ini kasus hukum, ya hukum saja yang diangkat, jangan membawa bawa
masalah wanita. Pandangan yang mewakili orang awam. Permasalahan wanita
lebih menjadi intens ketimbang masalah kasusnya sendiri. Mungkin
semuanya sepakat, ketika nama-nama wanita itu muncul, naluri investigasi
kita lansung mencari informasi, siapa dia? mengapa dia? dimana dia?
kapan dia? kenapa dia? dan lain sebagainya. Pun, investigasi yang kita
lakukan adalah berdasarkan info-info sepotong dari media web. Jika
pertanyaan itu terjawab, maka kita mencoba merangkaikan info-info dari
media web itu sehingga menjadi sebuah kesimpulan. Oh, ternyata dia itu
ini. Pendek akal.
Mengapa kita tidak mencoba sedikit berkonspirasi dan berimajinas serta
berparanoid sedikit. Otak kita mampu untuk itu. Kemampuan otak kita
bukan hanya merangkai info-info dari media web yang berisikan 2 paragraf
tulisan. Otak mampu melakukan lebih dari itu.
Coba saja kita berandai. Sesuai misinya, PKS menargetkan 3 besar. Apa
yang akan terjadi jika misi itu tercapai? Apakah PKS akan dominan di
Legislatif dan Eksekutif? Siapa yang merasa paling terancam dengan ke
dominan tersebut? Bagaimana hasil survey terhadap saat sebelum dan
sesudah LHI di jadikan tersangka? Jika mau lebih jauh, bagaimana
Freeport, Exxon Mobil, Chevron, dll jika partai ini dominan? akankah
terjadi nasionalisasi terhadap perusahaan-perusahaan itu? Lihat saja,
ketika keran impor daging di sempitkan sedikit, banyak pihak-pihak
berpaham neo liberal mengernyitkan kening. Termasuk manusia tak
tersentuh, Budiono. Nah, jika memang iklim yang dibawa partai ini akan
membahayakan dunia ke liberal an, secara cerdas apa yang akan kita
lakukan? Tekel. Masalah kartu kuning atau merah, belakangan.
Tetapi ini jika mencoba untuk berimajinasi secara liar saja. Semuanya, “Kita tunggu di Pengadilan”.
*by Hana
Kompasioner
-http://politik.kompasiana.com/2013/05/22/prahara-pks-sampai-ke-mana-558231.html
0 komentar:
Posting Komentar