Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta menilai, sederet
persoalan politik dan hukum yang terjadi di tanah air belakangan ini,
akibat kurangnya para elite menghadirkan rasa cinta dalam berpolitik.
Terlebih lagi, PKS yang kerap kali difitnah.
Anis mengaku prihatin dengan kondisi politik yang bertolak belakang
dengan harapan masyarakat saat ini. Di mana, para elite saling jegal dan
saling serang demi tujuan tertentu.
"Praktik pembunuhan karakter dan tindak zalim lainnya menyebabkan
komponen bangsa yang seharusnya bersatu, justru tercerai-berai," kata
Anis kepada merdeka.com, Sabtu (13/4).
Anis beranggapan, dalam politik yang terjadi sekarang, selalu ada saja
pihak yang tidak menghendaki segenap komponen bangsa bersatu. Karenanya,
mereka selalu menghadirkan kebencian di tengah masyarakat. Hal ini
dirasakan mantan wakil ketua DPR ini saat partainya dituding sebagai
partai yang anti tahlil dan ziarah ke makam.
"Menyimpulkan PKS menentang tahlil dan ziarah adalah keliru besar. Mereka ini terus menyebar kebencian," imbuhnya.
Oleh sebab itu, agar tidak terjadi fitnah dan saling jegal dalam
berpolitik, Anis berharap agar para elite menggunakan rasa cinta dalam
berpolitik. "Dengan menghadirkan cinta dalam berpolitik, kompetisi
saling jegal menjadi kolaborasi antara satu dengan lain. Cinta
menyatukan sesuatu yang tercerai-berai, menyambung yang terputus menjadi
satu kembali," tandasnya.
*http://www.merdeka.com/politik/berpolitik-penuh-cinta-ala-anis-matta.html
0 komentar:
Posting Komentar