Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan kunjungannya bersama
rombongan ke Turki salah satu agenda meneken nota kesepahaman atau
memorandum of understanding (MoU) dengan investor panas bumi
(geothermal) Emin Hytai Investment.
"Emin Hytai sudah mendapatkan dua surat penugasan survei pendahuluan
potensi panas bumi dengan nilai investasi awal sekitar 907.775 dollar
Amerika Serikat," kata Gubernur Irwan Prayitno dalam kegiatan jumpa pers
di Gubernuran, Jumat (12/4).
Gubernur Irwan Prayitno menyampaikan hal ini didampingi Kepala Badan
Koordinasi Penanaman Modal Provinsi (BKPMP) Masrul Zein, dan Kepala Biro
Humas Irwan, S.Sos,MM sebelum bertolak ke Turki di gubernuran.
Kunjungan menawarkan peluang investasi ke Turki mulai 12-16 April 2013.
Kerja sama investasi yang diperkirakan triliunan rupiah itu, kata dia,
optomistis dalam dilaksanakan, karena investor asal Turki sudah
melakukan kunjungan dan mengantongi surat permohonan eksplorasi awal ke
Kementerian ESDM. Surat permohonan izin dari ke Kementerian ESDM itu,
untuk potensi panas bumi yang akan dikembangkan di Kabupaten Agam
(Gunung Tandikek) dan Pasaman Barat (Gunung Talamau).
Kemudian untuk kawasan yang dijajaki investor tersebut, termasuk yang
berada di kawasan Padang Pariaman, Padang Panjang, Gunung Singgalang.
"Investor ini sudah mendapatkan data awal, tapi belum melakukan
penelitian lebih jauh terhadap potensi yang sudah dipetakan lokasinya
tersebut. Makanya mereka menunggu izin eksplorasi awal dari Dirjen
Energi Baru dan Terbarukan Kementerian ESDM," ujarnya.
Menurut dia, banyak investor yang melirik pengembangan potensi panas
bumi Sumbar, karena merupakan yang terbesar di wilayah Indonesia.
Sumbar sebagai wilayah yang berada pada jalur vulkanik aktif, menyimpan
potensi panas bumi cukup besar dengan total sekitar 1.656 MW, yang
tersebar di 17 titik.
Lokasi titik potensi panas bumi itu, terdapat pada tujuh kabupaten yaitu
Kabupaten Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Lima Puluh Kota, Tanah
Datar, Agam, Solok, dan Kabupaten Solok Selatan.
Irwan Prayitno juga mengatakan, hingga kini yang sudah mulai digarap di
Solok Selatan dikembangkan PT.Supreme Energy dengan potensi capai 480
MW, tapi beru rencana pengembangan 2x120 MW dan di Bonjol Pasaman dengan
perkiraan potensi 100 MW. Sebelumnya disampaikan, Pemprov Sumbar
telah mengeluarkan Peraturan Gubernur Tentang unit Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (PTSP) untuk memberikan pelayanan perizinan.
Ke depan BKPMP sebagai pengelola PTSP memberikan semua bentuk perizinan,
mulai dari tambang, kehutanan dan bidang lainnya.Jadi, pihak yang ingin
menanamkan modalnya di Sumbar, tak mesti datang kepada instansi terkait
lainnya di provinsi, tapi langsung ke PTSP.
Melalui PTSP proses pelayanan bisa lebih cepat dan bahkan kewenangan
untuk penandatangan izin oleh gubernur diserahkan kepada kepala BKPMP
yang sekaligus sebagai kepala PTSP. "Investor cukup datang ke BKPMP dan
bisa segera dikembalikan permohonan secara cepat, karena sudah 100
persen didelegasikan termasuk kewenangan gubernur sebagaimana diatur
undang-undang," terangnya.
Kunjungan Kerja Gubernur Irwan Prayitno ke Turki ini selain
penandatangan MoU Geothermal, juga menjajaki investasi industri
pengolahan Kakao, menawarkan potensi ekonomi Sumatera Barat lainnya
serta menjajaki kerja sama di Bidang sosial budaya yang difokuskan pada
sektor pendidikan karena pihak dari Turki sudah kunjungan ke Sumbar,
maka perwakilan Sumbar sudah mengunjungi sekolah-sekolah yang ada dibawa
kerjasama dengan Turki di Indonesia. Direncanakan di SMA I SUmbar di
Padang Panjang.
( Humas Sumbar )
0 komentar:
Posting Komentar