Sabtu, 13 April 2013

Gubernur Irwan Prayitno Bertolak ke Turki Teken MoU Investasi Trilyunan

Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan kunjungannya bersama rombongan ke Turki salah satu agenda meneken nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan investor panas bumi (geothermal) Emin Hytai Investment.
"Emin Hytai sudah mendapatkan dua surat penugasan survei pendahuluan potensi panas bumi dengan nilai investasi awal sekitar 907.775 dollar Amerika Serikat," kata Gubernur Irwan Prayitno dalam kegiatan jumpa pers di Gubernuran, Jumat (12/4).
Gubernur Irwan Prayitno menyampaikan hal ini didampingi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Provinsi (BKPMP) Masrul Zein, dan Kepala Biro Humas Irwan, S.Sos,MM sebelum bertolak ke Turki di gubernuran. Kunjungan menawarkan peluang investasi ke Turki mulai 12-16 April 2013.
Kerja sama investasi yang diperkirakan triliunan rupiah itu, kata dia, optomistis dalam dilaksanakan, karena investor asal Turki sudah melakukan kunjungan dan mengantongi surat permohonan eksplorasi awal ke Kementerian ESDM. Surat permohonan izin dari ke Kementerian ESDM itu, untuk potensi panas bumi yang akan dikembangkan di Kabupaten Agam (Gunung Tandikek) dan Pasaman Barat (Gunung Talamau).
Kemudian untuk kawasan yang dijajaki investor tersebut, termasuk yang berada di kawasan Padang Pariaman, Padang Panjang, Gunung Singgalang.  "Investor ini sudah mendapatkan data awal, tapi belum melakukan penelitian lebih jauh terhadap potensi yang sudah dipetakan lokasinya tersebut. Makanya mereka menunggu izin eksplorasi awal dari Dirjen Energi Baru dan Terbarukan Kementerian ESDM," ujarnya.
Menurut dia, banyak investor yang melirik pengembangan potensi panas bumi Sumbar, karena merupakan yang terbesar di wilayah Indonesia.
Sumbar sebagai wilayah yang berada pada jalur vulkanik aktif, menyimpan potensi panas bumi cukup besar dengan total sekitar 1.656 MW, yang tersebar di 17 titik.
Lokasi titik potensi panas bumi itu, terdapat pada tujuh kabupaten yaitu Kabupaten Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Lima Puluh Kota, Tanah Datar, Agam, Solok, dan Kabupaten Solok Selatan.
Irwan Prayitno juga mengatakan, hingga kini yang sudah mulai digarap di Solok Selatan dikembangkan PT.Supreme Energy dengan potensi capai 480 MW, tapi beru rencana pengembangan 2x120 MW dan di Bonjol Pasaman dengan perkiraan potensi 100 MW.    Sebelumnya disampaikan, Pemprov Sumbar telah mengeluarkan Peraturan Gubernur Tentang unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) untuk memberikan pelayanan perizinan.
Ke depan BKPMP sebagai pengelola PTSP memberikan semua bentuk perizinan, mulai dari tambang, kehutanan dan bidang lainnya.Jadi, pihak yang ingin menanamkan modalnya di Sumbar, tak mesti datang kepada instansi terkait lainnya di provinsi, tapi langsung ke PTSP.
Melalui PTSP proses pelayanan bisa lebih cepat dan bahkan kewenangan untuk penandatangan izin oleh gubernur diserahkan kepada kepala BKPMP yang sekaligus sebagai kepala PTSP. "Investor cukup datang ke BKPMP dan bisa segera dikembalikan permohonan secara cepat, karena sudah 100 persen didelegasikan termasuk kewenangan gubernur sebagaimana diatur undang-undang," terangnya.
Kunjungan Kerja Gubernur Irwan Prayitno ke Turki ini selain penandatangan MoU Geothermal, juga menjajaki investasi industri pengolahan Kakao, menawarkan potensi ekonomi Sumatera Barat lainnya serta menjajaki kerja sama di Bidang sosial budaya yang difokuskan pada sektor pendidikan karena pihak dari Turki sudah kunjungan ke Sumbar, maka perwakilan Sumbar sudah mengunjungi sekolah-sekolah yang ada dibawa kerjasama dengan Turki di Indonesia. Direncanakan di SMA I SUmbar di Padang Panjang.

( Humas Sumbar )

0 komentar:

Posting Komentar

 

KABAR DPC

KIPRAH KEWANITAAN