Jakarta - Dalam rangka menyambut Milad Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
ke 15, Fraksi PKS DPR RI menggelar serial Dialog Peradaban dengan
menghadirkan tokoh-tokoh nasional dan internasional.
Menurut Ketua Fraksi PKS DPR RI Hidayat Nur Wahid acara ini dilaksanakan
sebagai bagian dari upaya PKS untuk terus mendukung proses transisi
Demokrasi di Indonesia.
Demikian disampaikan Hidayat di Jakarta dalam konferensi pers Serial
Dialog Peradaban di Ruang Pleno FPKS, Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta
Rabu, (10/4).
Serial Dialog Pertama akan dilaksanakan Kamis malam, (11/4) di Hotel
Bidakara dengan menghadirkan Prof Dr. Ing BJ Habibie sebagai pembicara
utama.
Menurut Hidayat, Habibie adalah tokoh bangsa yang menyelamatkan transisi
Demokrasi di Indonesia, justru dalam situasinya yang paling kritis.
“Ketika menggantikan Soeharto dulu, banyak yang menduga Indonesia akan
hancur. Tetapi, justru Habibie mampu membawa Indonesia masuk dalam era
Demokrasi yang sukses dengan tetap menjadi bangsa yang utuh,” katanya.
“Pak Habibie adalah tokoh demokrasi yang menyelematkan Indonesia dari
perpercahan, kehancuran, dan beragam prediksi lain tentang jatuhnya
Indonesia. Karena itu, PKS merasa perlu untuk banyak belajar kepada
beliau dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya atas apa yang
beliau lakukan terhadap bangsa ini,” tegas Hidayat.
Untuk Serial Dialog selanjutnya, kata Hidayat, akan menghadirkan
tokoh-tokoh Demokrasi internasional diantaranya mantan Perdana Menteri
Australia Kevin Rudd, Mantan Presiden Brazil Lula da Silva, serta
Menteri Luar Negeri Turki yang juga merupakan tokoh AK Party Ahmet
Davutoglu.
“Visi PKS tidak hanya perbaikan di level nasional, tapi juga di level
internasional. Karena itu, kita perlu belajar pada tokoh-tokoh demokrasi
internasional dan membagi pengalamannya untuk Indonesia,” kata Hidayat.
Hidayat menambahkan, perjalanan 15 tahun PKS menjadi pembelajaran bagi
seluruh kader PKS dalam upaya untuk terus meniti dalam demokrasi. “Kami
berpolitik dan berdemokrasi juga untuk mencerahkan. Tidak hanya di level
nasional tapi juga level internasional,” jelasnya
PKS berterima kasih atas kepercayaan publik terkait posisi PKS yang
terus naik dari awal sampai saat ini. Selain itu, PKS juga terus
mengenalkan budaya politik yang positif kepada masyarakat, diantaranya
upaya untuk terus menolak adanya politik dinasti, menolak korupsi,
kolusi dan nepotisme, serta mengenalkan budaya politik lainnya.
“Karena itu, PKS terus memperjuangkan isu-isu penting dan mengenalkan
budaya politik baru di Indonesia. Kami konsisten untuk terus
mengutamakan kader yang siap untuk tampil sebagai pejabat publik. Kami
juga menolak politik dinasti dan segala bentuk kesalahan kita di masa
lalu. Kami adalah energi baru di era demokrasi,” tegasnya. [rmol]
0 komentar:
Posting Komentar